Pangrango, tak sekedar isapan jempol belaka
Pagi hari itu jumat tanggal 10 mei 2013 dimana hari pengambilan nomor anggota pecinta alam Tanhana Wana Sirna (singkat) Tanwana. Tanwana sendiri termasuk organisasi pecinta alam yang belum lama terbentuk dan semua anggota tanwana pada saat itu adalah anggota perintis, yang berarti bahwa tidak ada senior dan junior. gue merupakan salah satu anggota muda dari tanwana yang hendak melakukan ekspedisi pengambilan nomor anggota yang bertempat di gunung pangrango cibodas, bogor jawa barat. Segala persiapan mental dan fisik sudah gue siapin jauh-jauh hari demi kelancaran perjalanan kali ini. tidak lupa dengan perlengkapan perjalanan tersebut yang sudah gue siapin sehari sebelum keberangkatan.
Tak sabar
rasanya gue ingin cepat-cepat selesai waktu sekolah hari ini, karena gue
akan berangkat menuju pangrango sehabis pulang sekolah. akhirnya habis
sudah jam pelajaran terakhir di sekolah gue, gue sama teman-teman se
anggota tanwana langsung bergegas ke ruangan dimana sudah tertumpuk
carrier dan segala perlengkapan perjalanan ekspedisi. kami pun melakukan re-pack pada barang bawaan masing-masing agar carrier nyaman dan aman saat digunakan. Re-pack
pun selesai kami semua pun di beri pengarahan oleh Pak aris (utusan
sekolah yang di beri tugas mengawasi dan bertanggung jawab pada kami
semua) sebelum perjalanan setelah itu berdoa bersama dan kami pun
berangkat menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kami memulai
mendaki pukul 02.00 pagi namun ada sedikit kendala administrasi yang
membuat kami tertahan di pos pemeriksaan hingga pukul 04.00. Pukul 04.00
kami langsung bergegas mendaki. adzan subuh pun terdengar, kami pun
istirahat dan bersiap-siap sholat subuh berjamaah di jembatan yang
lokasi nya tidak jauh sebelum panyangcangan. sehabis itu kita langsung
lanjut jalan, tujuan kita pertama adalah kandang badak, kandang badak
sendiri itu adalah tempat istirahat dan tempat nge camp bagi para
pendaki dan biasanya selalu penuh, kandang badak juga merupakan
persimpangan antara gunung gede dan gunung pangrango. dalam perjalanan
ke kandang badak gue terpisah dengan yang lainnya dan ketemu si nafi.
gua jalan berdua sampe akhirnya ketemu syarif sama ryan yang udah
sempoyongan jalannya, akhirnya nemu juga rombongan kita yang sudah
nungguin kita. Kita semua istirahat sejenak dan ada beberapa orang yang
masak mie instant untuk sarapan pagi. Setelah istirahat dan sarapan kita
langsung lanjut jalan lagi, singkat cerita gua ketinggalan lagi sama
nafi dan ryan, gak terasa kita udah sampe curug cibereum.
Selesai foto foto kita langsung lanjut perjalanan menuju kandang badak. Dijalan kita selalu ketemu pendaki yang baru turun dari mau pun yang baru naik, yang baru turun selalu bilang "sedikit lagi, noh kandang badak udeh deket". tapi menurut gua kok ga nyampe nyampe ya, mungkin itu bisa jadi penyemangat buat gue agar gua berjalan lebih cepat. Akhirnya tiba juga di kandang badak, di sini banyak pendaki yang istirahat dan banyak juga yang buka tenda dan ada juga yang sedang masak. Di Kandang Badak sudah menunggu anak-anak tanwana lainnya dan disana pak aris yang sudah membuka tenda dan ber istirahat bersama temannya. lengkap sudah rombongan kita, masing-masing menyiapkan alat untuk memasak karena semua anggota team sudah mulai dilanda rasa lapar yang sangat. Pak aris pun pamit pada kita semua kalau dia mau duluan ke puncak bersama temannya. yasudah dia duluan bersama temannya.
Makan siang pun selesai waktu menunjukan 13.00 WIB kita bergegas dengan segera untuk ke puncak, setelah semua siap kita langsung lanjut dengan langkah kaki yang begitu cepat agar keburu melihat sunset di mandalawangi, gue jalan paling belakang, pas gue udah sampe di persimpangan yang kalo lurus itu ke gede dan kalo ke kanan itu ke pangrango, gua malah lurus ke gede (ini fatal mampus) untung ada emjet yang teriak "ven lu mau ke gede? lewat sini wey ke pangrango". untung aja ada emjet kalo ga ada bakalan fatal tuh ke gede sendirian dan ga ada yang di kenal. sekarang gue udah masuk ke jalur menuju puncak pangrango, trek nya sih pertama santai, landai dan gak ada trek ekstrim yang begitu berarti, namun semakin ke ke atas trek nya mulai gak santai, tanjakan nya licin dan banyak akar pohon yang melintang yang menyulitkan setiap insan yang menanjak. setelah berjalan cukup lama kita memutuskan untuk istirahat sejenak. setelah istirahat kita langsung lanjut jalan dengan langkah yang tak secepat langkah kami yang dari Kandang Badak tadi. Lagi dan lagi gue tertinggal oleh kawanan kali ini gue bareng emjet, syarif, nafi hanny. Trek pun udah mulai ekstrim, banyak tanjakan yang curam ditambah kita membawa carrier dengan beban yang tidak enteng membuat kita semua kewalahan. Banyak pendaki yang baru turun menyapa dan mengatakan pada kita bahwa "sebentar lagi bro 2 jam lagi puncak" dan ada yang bilang "semangat bro 3 jam lagi sampe" dan dalam kurun waktu yang belom terlalu lama dari orang yang bilang '3 jam lagi' ada yang bilang "mantep LIMA MENIT LAGI bro sampe" menurut gua nih orang harus di uji kejiwaannya mungkin dia pikir kita bisa terbang kalih haha orang daritadi bilang paling cepet juga 2 jam ini dia bilang 5 menit haha dasar.
Langit pun unjuk kebolehannya dalam mengganti warna, kini langit semakin gelap dan dihiasi awan berwarna kelabu. itu pertanda malam sebentar lagi dan hujan pun sepertinya juga sebentar lagi turun. Ini cukup berbahaya untuk pendaki profesional sekalipun, jika hanya malam dan gelap itu bukan masalah yang berarti tapi jika malam dan dibarengi dengan hujan itu merupakan keadaan yang berbahaya. langkah kami pun kami percepat agar keburu sampai sebelum malam, tapi sepertinya itu mustahil, maghrib pun datang dan kita sepertinya masih sangat jauh dari puncak. dari kejauhan kita melihat bang willy (temannya bang rudi yang ikut perjalanan kita) setelah bertemu bang willy kita semua istirahat, setelah istirahat kita langsung lanjut jalan, tak lama setelah kita lanjut jalan hujan lebat pun turun menerpa kita semua dengan kencangnya angin yang berhembus, udara pun langsung dingin dengan sangat dan membuat kita semua kedinginan yang memaksa kita menggunakan raincoat. di perjalanan kita bertemu dengan sekawanan pendaki yang sedang beristirahat kita pun juga istirahat bersama mereka, setelah istirahat kita lanjut jalan bersama para pendaki yang gue lupa mereka darimana tapi kalo gak salah sih dari pamulang. saat menuju puncak bareng pendaki asal pamulang itu tiba-tiba si hanny lemas dan kedinginan yang sangat amat, disitu gua dan yang lainnya jalan pelan-pelan karena hanny gabisa jalan cepat akibat kedinginan yang sangat.
Ditengah jalan kita melihat jas hujan yang seperti menutupi sesuatu yang bergerak, penasaran akan hal tersebut aku pun memberanikan diri mengambil jas hujan tersebut dan ternyata dibalik jas hujan tersebut adalah ryan yang menunggu sendirian daritadi, dia langsung bilang "aduuh gue capek' dan gue ajak aja dia untuk lanjut jalan dan akhirnya kita pun jalan lagi. ditengah badai dan gelap kita berjalan gue mendengar ada orang teriak dari kejauhan diatas sana yang bilang "WOYY UDAH PUNCAK WOY" mendengar hal tersebut gua langsung kasih tau yang lain "weeh bentar puncak bro" semua langsung pada semangat dan bergerak lebih cepat, dan akhirnya gue ngeliat papan dengan tulisan "PUNCAK PANGRANGO 3019 MDPL"
disana gua teriak "TANWANA! MANA TANWANA?" untuk nyari kawanan tanwana yang sudah sampe puncak, hanny dan nafi pun masih kedinginan muka nya pucet banget dua duanya dan gua pun panik sampe akhirnya kita nemu pos Basarnas (Badan Search And Rescue Nasional)
disana gua ketemu bang rudi dan gua langsung bilang "bang hanny sama nafi kedinginan hebat nih!. bang rudi bilang "panggil guru lu noh ven tenda biru". gua langsung bergegas untuk goyang-goyangin tenda biru berharap dia bangun namun mungkin dia terlalu lelap kali jadi yaudah lah. dari pada nungguin mereka bangun gue langsung aja bilang ke basarnas "pak tolong minuman hangat pak temen saya kedinginan parah". langsung dibikinin minuman hangat sama si pak basarnas dan di kasih mie instant hangat untuk mengisi perut yang mungkin lapar. si nafi mulai memakan mie instant nya namun si hanny gamau makan dia hanya mau minum tapi gapapalah yang penting udah gak merasa sedingin tadi. tidak tinggal diam gue langsung nyari kawan yang lainnya berdua sama emjet ke mandalawangi (lembah edelwisnya pangrango), setelah teriak teriak "TANWANAAA" akhirnya ada yang nyaut "OOIII" DISINII" ternyata itu paul gua langsung bilang "hanny sama nafi kedinginan parah coy" kita semua langsung bagi tugas ada yang bertugas mendiri kan tenda ada juga yang ngangkutin carriel anggota tanwana yang ditaruh di pos basarnas tadi. dari mandalawangi gue sama paul langsung jemput nafi dan hanny, dan pas abis jemput langsung balik lagi ke mandalawangi nah konyolnya kita nyasar terus paul bilang "ini kemana ven? tadi kaga ada jalan ini perasaan?" gua bilang aja "aturan tadi kita kekiri ya bro?" yaudah balik lagi dan nyari jalan yang bener (ini kejadian yang cukup fatal) dan akhirnya rombongan pun udah lengkap dan semuanya langsung ganti pakaian dan bersiap untuk tidur karena sudah terlalu capek untuk melakukan aktivitas lagi. gue pun tidur dan setenda sama emjet, rukhby, hafiz, jihad padahal kapasitasnya 4 orang tapi ya gapapa lah ya. Bangun di tengah malam karena ingin buang air besar adalah hal yang paling gue benci dan itu terjadi di gunung lagi, parah, gue langsung bangunin emjet "jet bangun jet temenin gua benos" dia cuma bilang "heeeh eeeeee nnggg" persetan dengan minta temenin, gua udah kebelet parah gua langsung minta tisu basah ke mis andri "mis mis minta tisu basah mis" mis andri bilang "mau benos yee?" "iyee' gua bilang. cari spot buang air besar di malam hari bukanlah hal yang mudah namun gua nemu tempat bagus untuk BAB (singkat buang air besar)
pas udah jongkok gua liat tenda dengan orang masih ngobrol asik didalamnya, khawatir tiba-tiba keluar dan ngeliat gua BAB itu fatal banget, gua langsung cari yang lebih aman lagi, ketemu dan akhirnya gua BAB dalam kedamaian malam gelap. setelah selesai balik lagi ketenda dan lanjut tidur.
Pagi itu gue bangun langsung sarapan dengan yang lainnya, biasa lah langsung buka nesting dan mie instant.
Setelah makan kita langsung opsi kebersihan, kita selalu diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi di gunung karena gunung bukan tempat sampah dan gunung menjadi tidak indah lagi ketika banyak sampah yang berserakan untuk itu kita sebisa mungkin membawa sampah turun kebawah agar gunung ini tetap indah dengan tidak ada nya sampah yang berserakan. Selesai opsi kita langsung di suruh kumpul sama bang rudi dan kita dikasih hadiah dari bang rudi, hadiah nya ada yang tau? ya hadiahnya adalah seri 10 kali, itu artinya kita push up 100 kali (selain push up juga boleh asal jumlah semua nya seratus)
selesai seri kita dapet sedikit arahan dari bang rudi tentang menejemen perjalanan kali ini dan katanya harus ada perbaikan dan evaluasi untuk setiap perjalanan berikut nya dan diakhiri dengan pembagian nomor seacara simbolis oleh bang rudi. Setelah itu acara dilanjutkan dengan packing dan gak lupa dong, sesi foto-foto.
Setelah selesai mengabadikan foto di mandalawangi kita langsung turun dengan segera agar supir tronton tidak menunggu terlalu lama karena kita punya janji dengan pak supir jam 15.00 WIB atau jam 3 sore. kita turun dari puncak sekitar jam 10.00 WIB. Di pos basarnas pak aris ingin menyampaikan permintaan maaf karena dia jalan menuju puncak lebih dahulu dari kandang badak sehingga dia tidak mengetahui kondisi anak muridnya yang berada di lini belekang yang mengalami kedinginan yang sangat, selesai itu kita langsung turun kebawah dengan langkah yang lumayan cepat.
Lagi dan lagi gue berada di lini paling belakang tapi ga benar-benar paling belakang kali ini yang paling belakang bang rudi dan abel sebagai supaya ga ada yang ketinggalan jauh lagi kaya gue waktu naik. Singkat cerita kita udah sampe kandang badak terus istirahat sebentar nih dan sampe kandang badak pun itu udah sore sekitar jam 16.00 WIB atau jam empat/ setengah lima sore lah dan udah pasti pak supir nungguin kita, setelah istirahat sekitar 15/30 menit kita langsung lanjut jalan (kasian supirnya nungguin). maghrib pun tiba dan kita masih di jalan, waduh telat lama banget nih dari jam perjanjian, janjian nya sama tentara lagi yakan dan tentara itu selalu ontime (tepat waktu). yaudah kita memutuskan untuk sholat maghrib dulu di tempat yang gajauh dari jembatan panyangcangan (tempat yang sama buat sholat setelah sholat subuh waktu awal pendakian).
Dari situ kita langsung pulang kerumah masing-masing dan gua pulang bareng emjet, pas udah mau pulang di kasih tau sama bang meong (satpam) kalo ban mobilnya emjet tuh bocor dan mau gamau ganti ban, setelah setengah jam kurang lebih akhirnya ke ganti juga itu ban. pas dijalan ternyata ban serep yang buat ganti juga bocor ternyata, waduuh gawat nih, om nya emjet bilang "kita cari tukang tambal ban dulu yah" gua sautin aja "ga ada kali om jam segini mah udah pada tutup" nah setelah muter-muter kawasan jombang dan sekitar ga satupun kita dapati tukang tambal ban akhirnya om nya emjet memutuskan untuk kerumah gua untuk nganterin gua dulu dan minjem pompa dirumah gua. dan akhirnya om nya emjet minjem pompa gua abis itu mompa mobilnya dan abis itu pulang, dan akhirnya pun gua pulang kerumah dengan selamat di pukul 00.10 WIB atau jam 12.10 malam wah akhirnya dapat pengalaman dan cerita baru untuk perjalanan kal ini
Pesan Moral: harus selalu sabar dalam mengambil setiap keputusan dan sejatinya bukan gunung yang kita taklukan tetapi jiwa dan emosi kita yang harus kita taklukan ketika di gunung. jangan egois jika berada di alam bebas karena kita sama-sama jauh dari rumah
Foto - Foto ada di Gallery ya !
Author : @venturasvendra












5 comments:
wkwkwkwk...lumayan entertain ceritanya ^^. cuma perlu dibenerin typing and grammarnya aja kali yah, kl di tambah poto bisa lebih okeh lagi nih ven ^^. Keep writing vendraaaa!!!!!
@miss diandri untuk foto memang kami sengaja pisahkan dari post catatan perjalanan untuk menghindari bandwith killer..tapi untuk kedepannya mungkin bisa diselipkan beberapa foto untuk membuat ini lebih menarik, thx miss...
hai
Woy, pd nulis lg dong !
hahaha jd kangen :(
Post a Comment